Jakarta, (WRC) – Tersangka kasus suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus SAS dan Rolls-Royce PLC pada PT Garuda Indonesia Tbk, Soetikno Soedarjo, selesai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (09/07/19) sore.

Soetikno, yang juga menjabat Direktur Utama PT Mugi Rekso Abadi, itu tak banyak bicara soal materi pemeriksaan.

“Tanya KPK saja ya,” kata Soetikno usai diperiksa di Gedung KPK, Selasa (09/07/19).

Soetikno sendiri diperiksa KPK lebih dari delapan jam sejak pukul 09.40 WIB. Namun, pria yang diduga menjadi perantara suap untuk Eks Direktur Utama PT Garuda Indonesia itu masih belum ditahan.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyatakan Soetikno diperiksa soal aliran dana lintas negara.

Kasus ini sendiri sudah bergulir sejak Januari 2017. Hingga saat ini baik Emirsyah maupun Soetikno masih belum ditahan.

Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif mengatakan penyelesaian penyidikan kasus ini terhambat lantaran semua dokumen yang diterima pihaknya sangat besar dan dalam bahasa Inggris. Namun, pihaknya menargetkan kasus ini bakal selesai dan naik ke meja hijau pada bulan ini. 

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan dua tersangka yakni Emirsyah selaku Direktur Utama PT Garuda Indonesia periode 2005-2014 dan Soetikno Soedarjo pada 16 Januari 2017.

Emirsyah dalam perkara ini diduga menerima suap 1,2 juta euro dan US$180 ribu atau senilai total Rp20 miliar serta dalam bentuk barang senilai US$2 juta yang tersebar di Singapura dan Indonesia dari perusahaan manufaktur terkemuka asal Inggris, Rolls Royce dalam pembelian 50 mesin pesawat Airbus SAS pada periode 2005-2014 pada PT Garuda Indonesia.

Pemberian suap itu dilakukan melalui seorang perantara Soetikno Soedarjo selaku beneficial owner dari Connaught International Pte. Ltd yang berlokasi di Singapura.

Rolls Royce sendiri oleh pengadilan di Inggris berdasarkan investigasi Serious Fraud Office (SFO) Inggris sudah dikenai denda sebanyak £671 juta atau sekitar Rp11 triliun karena melakukan pratik suap di beberapa negara antara lain Malaysia, Thailand, China, Brazil, Kazakhstan, Azerbaizan, Irak, Anggola.

 

sumber : cnnindonesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *